Tindak Kriminal Anak Dipengaruhi oleh Pergaulan

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Dari nana4d informasi hasil pengungkapan yang dicoba jajaran Sat Reskrim Polres Bulungan, keterlibatan anak dalam aksi kriminal didominasi oleh anak tang tidak bersekolah. Perihal ini menampilkan, bila pembelajaran lumayan mempengaruhi terhadap pola pikir anak itu sendiri. Tidak cuma itu, terdapatnya pergaulan leluasa untuk kanak- kanak, pula jadi salah satu faktor buat melaksanakan tindak pidana kriminal ataupun kejahatan. Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho, lewat Ps Kasubbag Humas Aiptu Tutut Murdayanto berkata, terdapat sebagian aspek pembelajaran seseorang anak ini jadi terlantar.

Tidak hanya diakibatkan sebab kondisi orang tua yang telah tidak bersama alias berpisah, keadaan ekonomi pula kadangkala jadi salah satu pemicu. Tidak mampunya orang tua buat membiayai pembelajaran seseorang anak, menjadikan anak lebih gampang terbawa- bawa hal- hal negatif di sekitarnya.“ Bersumber pada laporan yang kami terima dari Reserse( Sat Reskrim) terdapat sebagian anak yang tidak sekolah jadi pelakon pencurian. Yang sangat dominan( pelakon tindak pidana kriminal), tentu sebab tidak sekolah. Sebab beda pola pikir antara anak yang sekolah sama yang tidak.

Tetapi terdapat pula sebagian, yang memanglah nana4d sekolah. Umumnya itu, dipengaruhi oleh lingkungannya. Sebab lebih kerap berteman dengan rekannya yang tidak sekolah,” katanya kepada Koran Kaltara, Pekan( 13/ 10/ 2019). Lanjut Tutut, dalam penanganannya tidak dapat dicoba sendiri, kepolisian memanglah tidak dapat langsung berproses hukum. Spesial anak yang masih di dasar usia, upaya diversi senantiasa jadi opsi utama kepolisian dibanding mencebloskannya di jeruji besi.

Karena langkah tersebut dinilai belum membagikan akibat besar terhadap anak yang bermasalah dengan hukum.“ Memanglah terdapat aturannya menimpa diversi. Itu senantiasa diutamakan bila anak dibawah usia ini tersangkut permasalahan kriminal,” jelasnya. Sedangkan itu, Pimpinan Satuan Tugas( Satgas) Proteksi, Wanita serta Anak( PPA) Kaltara Ainun Farida mengatakan, anak yang berhubungan dengan hukum memanglah wajib jadi atensi seluruh pihak. Sebab bagi ia, anak yang telah tersandung dengan hukum pasti hendak mempenagruhi psikologi sang anak itu sendiri.

Kedudukan orang tua pula wajib lebih dominan, nana4d dibanding lembaga- lembaga pemerhati anak.“ Orang tua wajib bertanggungjawab. Jangan pada dikala peristiwa, baru di sesali. Kasian sang anaknya bila orang tuanya sendiri kurang membagikan atensi,” tegas Hj Ainun. Dia mengakui, pengawasan orang tua di daerah Kaltara ini dinilai masih kurang optimal. Sebab, tidak hanya anak yang jadi pelakon tindak kriminal, tidak sedikit pula anak dibawah usia yang jadi korban.

Misalnya saja korban pencabulan ataupun asusila yang lain. Lebih parahnya lagi, bila pelakon pencabulan itu ialah keluarga dekat korban, yang dikira sangat miris oleh grupnya.“ Jika kita nilai, memanglah tanggungjawab orang tua ini masih kurang. Banyak kan anak kita yang jadi korban. Ini sepatutnya tidak terjalin, terlebih jika pelakunya itu nyatanya si paman sendiri ataupun keluarga dekat. Jika telah semacam itu, orang tuanya sendiri wajib bertanggungjawab,”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *