Cuma sebab petasan dikala perayaan malam takbiran Idul Fitri 1442 H, 2 kelompok masyarakat ikut serta tawuran di Jalur Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Kamis( 13/ 5) dinihari.
Dampaknya, seseorang pemuda meregang nyawa akibat cedera tusukan senjata tajam di bagian dada. Merupakan Rival Fadillah, 23, yang tewas kehilangan darah walaupun telah dilarikan ke rumah sakit buat memperoleh pertolongan. Cedera bacokan celurit dibagian dada yang membuat nyawanya tidak bisa tertolong.
Fiki Chandra, 25, masyarakat di dekat tempat peristiwa berkata, aksi tersebut bermula dari masyarakat yang bermain petasan di posisi.
Akibat perihal itu, menimbulkan teguran masyarakat di Jalur Pembina I kepada masyarakat yang lain yang tengah memainkan petasan.
” Hanya gara- gara main petasan, terus yang main itu ditegur sama masyarakat seberang,” katanya, Jumat( 14/ 5).
Akibat teguran itu, kata Fiki, malah membuat terbentuknya perang petasan. Alasannya, dari arah seberang posisi yang masuk daerah Kramat, Jakarta Pusat, itu awal mulanya mereka itu nyerang petasan ke arah Pembina I.
” Awal mulanya biasa tetapi lambat- laun nukik ke dalam saluran, sampai- sampai warung pecel lele nyaris kena pula serta warung sebelahnya pula serta kesimpulannya terdapat bapak- bapak dari situ keluar,” ucapnya.
Lantaran tidak terima, sambung Fiki, kelompok masyarakat yang bermain petasan itu lekas melanda. Aksi tawuran antar 2 kelompok masyarakat di Jalur Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, kesimpulannya rusak.